"Nama kawan pendamping perjalanan telat berganti dari Alberto menjadi Calica, namun perjalannya sama; dua jiwa merdeka menjengkal Amerika Selatan tanpa tahu apa yang mereka cari, tanpa tahu mana arah utara" tulis Ernesto dalam catatan harian perjalanannya.
Novel yang diilhami karya pengarang besar Indonesia Pramoedya Ananta Toer ini berkisah tentang seorang pegawai negeri jujur yang berupaya melawan arus agar tak terperangkap jaring korupsi.